EKSTRA

Jumat, 17 Agustus 2012

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013


A.  Dasar :
1.  Undang-undang  Republik  Indonesia  nomor  20  Tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan
Nasional;
2.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Pra
Sekolah;
3.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
4.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi;
5.  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  nomor  23  tahun  2006  tentang  Standar
Kompetensi Lulusan;
6.  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  nomor  24  tahun  2006  tentang  Pelaksanaan
Standar  Isi  dan  Standar  Kompetensi  Lulusan  jo.  Permendiknas  nomor  6  tahun  2007
tentang  Perubahan  Permendiknas  RI  nomor  24  tentang  Perlaksanaan  Permendiknas 
nomor 22 dan 23 tahun 2006.
7.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.

B.  Ketentuan Umum
1.  Peserta  didik  adalah  anggota  masyarakat  yang  berusaha  mengembangkan  potensi  diri
melalui  proses  pembelajaran  yang  tersedia  pada  jalur,  jenjang  dan  jenis  pendidikan
tertentu;
2.  Penerimaan  peserta  didik  adalah  penerimaan  peserta  didik  pada  madrasah  dari  satuan
pendidikan yang jenjangnya setingkat lebih rendah.
3.  Perpindahan  peserta  didik  adalah  penerimaan  peserta  didik  pada  madrasah  dari
madrasah/sekolah lain;
4.  Penerimaan peserta didik pada RA/BA/TA dan madrasah bertujuan memberi kesempatan
yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan
yang sebaik-baiknya.
C.  ASAS PENERIMAAN PESERTA DIDIK
Penerimaan peserta didik harus berdasarkan:
1.  Objektivitas,  artinya  bahwa  penerimaan  peserta  didik,  baik  peserta  didik  baru  maupun
pindahan  harus  memenuhi  ketentuan  umum  yang  diatur  dalam  Keputusan  Menteri
Agama.
2.  Transparasi,  artinya  pelaksanaan  penerimaan  peserta  didik  dilakukan  secara  terbuka,
untuk menghindari penyimpangan–penyimpangan yang mungkin terjadi.
3.  Akuntabilitas,  artinya  penerimaan  peserta  didik  dapat  dipertanggungjawabkan  kepada
masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya.
4.  Tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara yang   berusia sekolah dapat mengikuti
program pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan
suku, daerah asal, agama dan golongan.
5.  Tidak ada penolakan dalam penerimaan peserta didik, termasuk bagi peserta didik yang
berkebutuhan khusus, kecuali daya tampung madrasah terbatas.
6.  Kegiatan  penerimaan  peserta  didik  dilaksanakan  oleh  madrasah  dengan  jadwal
penerimaan  peserta  didik,  kalender  pendidikan  melalui  tahapan  pemberitahuan  ke
masyarakat,  pendaftaran,  pengumuman  peserta  didik  yang  diterima  dan  pendaftaran   3
D.  PERSYARATAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK
1.  Persyaratan calon peserta didik RA/BA:
a)  Beragama Islam;
b)  Telah berusia 4 sampai 5 tahun untuk kelompok A dan berusia 5 sampai 6 tahun untuk
kelompok B;
c)  Memiliki Akte Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir;
d)  Kelompok  A,  B,  bukan  merupakan  jenjang  belajar,  melainkan  semata-mata
pengelompokan belajar yang berdasarkan pada kelompok usia anak.
2.  Persyaratan calon peserta didik MI kelas I (satu) :
a)   Beragama Islam;
b)    Pada  tangal  16  Juli  2012  calon  peserta  didik  telah  berusia  6  tahun  dan  setinggi
tingginya 12 tahun dapat diterima sebagai peserta didik kelas 1 (satu);
c)    Anak yang telah berusia 7 tahun wajib diterima sebagai calon peserta didik baru MI; 
d)  Memiliki Akte Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir;
e)  Apabila  pendaftar  melebihi  daya  tampung  maka  madrasah  tersebut  berhak
mengadakan seleksi
3.  Persyaratan calon peserta didik MTs kelas VII (tujuh) :
a)   Beragama Islam
b)   Telah tamat/lulus dan memiliki Rapor, STTB/Ijazah MI/SD/SDLB/Program Paket A;
c)   Telah lulus dengan memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)/Surat
Tanda Lulus Paket A
d)  Berusia setinggi-tingginya 18 tahun pada tanggal 16 Juli  2012, kecuali SDLB/SLB
Tingkat Dasar ada ketentuan tersendiri;
e)  Memiliki Akte Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir;
f)  Memiliki  Surat  Keterangan  hasil  Ujian  Akhir  Madrasah  Berstandar  Nasional
(UAMBN) dari MTs
4.  Persyaratan calon peserta didik MA kelas X (sepuluh) :
a)   Beragama Islam;
b)   Telah tamat/lulus dan memiliki STTB/Ijazah SMP/SMPLB/MTs/Program Paket B;
c)  Telah lulus dengan memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)/Surat
Tanda Lulus Program Paket B;
d)  Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada tanggal 16 Juli 2012.
e)  Memiliki Akte Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir;
f)  Memiliki  Surat  Keterangan  hasil  Ujian  Akhir  Madrasah  Berstandar  Nasional
(UAMBN) dari MTs
5.  Pada  kondisi  khusus  jika  persyaratan  usia  masuk  MTs  dan    MA  tidak  dapat  dipenuhi
madrasah diberikan kewenangan untuk mengatur sesuai dengan kebutuhan  masyarakat
setempat.

E.  SELEKSI MASUK
Madrasah dapat mengadakan seleksi calon peserta didik jika daya tampung tidak cukup.
1.  Seleksi Masuk MI kelas I (satu) :
a.  Seleksi  calon  peserta  didik  MI  dilakukan  berdasarkan  usia  dan  kriteria  lain  yang
ditentukan oleh madrasah
b.  Seleksi  calon  peserta  didik  MI  tidak  berupa  seleksi  akademis  dan  tidak
dipersyaratkan telah mengikuti TK/RA/BA;
2.  Seleksi Masuk MTs kelas VII (tujuh) :
a.  Seleksi calon peserta didik MTs dilakukan berdasarkan :
1)  Peringkat Nilai Akhir (NA) atau Surat Tanda Lulus Program Paket A atau telah
lulus dengan memiliki SKHUN/STL Paket A dengan mempertimbangkan Bakat
olahraga,  bakat  seni,  prestasi  di  bidang  akademik,  ilmu  pengetahuan  dan
teknologi, ekonomi lemah dan usia calon peserta didik.
2)  Hasil mengikuti tes masuk MTs
b.  Apabila  kriteria  sebagaimana  tersebut  tidak  dapat  dipenuhi  madrasah  dapat
melakukan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.


   4
3.  Seleksi Masuk MA:
a.  Seleksi  calon  peserta  didik  MA  dilakukan  berdasarkan  Peringkat  Nilai  Ujian
Nasional  MTs/SMP/SMPLB  atau  telah  lulus  dengan  memiliki  Surat  Keterangan
Hasil Ujian Nasional (SKHUN)/Surat Tanda Lulus (STL) dengan mempertimbankan
Bakat  olahraga,  bakat  seni,  prestasi  di  bidang  akademik,  ilmu  pengetahuan  dan
teknologi, ekonomi lemah dan usia calon peserta didik.
b.  tamatan Program Paket B, proses seleksinya diserahkan kepada Madrasah.

F.  PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK
1. Pendaftaran 
a.  Madrasah wajib menyediakan formulir pendaftaran secukupnya sehingga setiap calon
dapat memperolehnya .
b.  Formulir agar disediakan di tempat yang mudah  untuk diperoleh dalam jumlah yang
cukup memadai dan  diatur sedemikian rupa, sehingga pengambilan formulir berjalan
tertib dan lancar .
c.  Penyerahan kembali  formulir pendaftaran disertai salinan/fotokopi Ijazah atau Surat
Keterangan  Hasil  Ujian  Nasional  (SKHUN)  yang  telah  disahkan  oleh  Kepala
Sekolah/Kepala  Madrasah  yang  mengeluarkan  Ijazah    atau  Surat  Keterangan  Hasil
Ujian Nasional (SKHUN) tersebut .
d.  Biaya pendaftaran penerimaan peserta didik diatur seringan mungkin dan bagi calon
peserta didik  yang  mengalami  hambatan sosial ekonomi agar dibebaskan atau tidak
dipungut biaya, khusus untuk MI dan MTs pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka
penerimaan  peserta  didik  baru  :  Pendaftaran,  penggandaan  formulir,  administrasi
pendaftaran dan pendaftaran ulang menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah 
( BOS ).

2. Pengumuman dan pendaftaran ulang 
a. Pengumuman penerimaan peserta didik
(1)   Pengumuman  penerimaan  peserta  didik  yang  diterima  beserta  calon  cadangan
diberitahukan secara jelas oleh madrasah yang bersangkutan ;
(2)    Pengumuman  pada    butir  a  (1)  diatas,  dilakukan  pada  waktu  yang  telah  di
tentukan, terbaca jelas dan diletakkan pada tempat yang terbuka .
b. Pendaftaran ulang.
(1)   Waktu pendaftaran ulang bagi  calon peserta didik yang dinyatakan diterima agar
ditentukan  dan  diumumkan  seluas-luasnya  ,  terutama  batas  waktu  mulai  dan
berakhirnya pendaftaran ulang tersebut dan syarat-syarat yang harus dilengkapi.
(2)   Bagi peserta didik yang dinyatakan diterima wajib menunjukan Ijazah asli.
(3)   Mereka  yang  dinyatakan  diterima  tetapi  tidak  mendaftar  ulang  dalam  jangka
waktu yang telah ditetapkan , maka dinyatakan gugur;
(4)   Pendaftar  yang dinyatakan gugur sesuai dengan butir  b.(3) diatas diisi dengan
calon – calon cadangan berdasarkan peringkat/rangking;
(5)   Penentuan dan pelayanan calon cadangan yang dapat diterima untuk mengganti
yang gugur supaya diatur dengan sebaik-baiknya  menurut peringkat dan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya ;
(6)  Calon peserta didik yang tidak diterima, Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU)
segera dikembalikan untuk mendaftarkan ke sekolah / madrasah lain.

G.  PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK
1. Pendaftaran 
e.  Madrasah wajib menyediakan formulir pendaftaran secukupnya sehingga setiap calon
dapat memperolehnya .
f.  Formulir agar disediakan di tempat yang mudah  untuk diperoleh dalam jumlah yang
cukup memadai dan  diatur sedemikian rupa, sehingga pengambilan formulir berjalan
tertib dan lancar .
g.  Penyerahan kembali  formulir pendaftaran disertai salinan/fotokopi Ijazah atau Surat
Keterangan  Hasil  Ujian  Nasional  (SKHUN)  yang  telah  disahkan  oleh  Kepala   5
Sekolah/Kepala  Madrasah  yang  mengeluarkan  Ijazah    atau  Surat  Keterangan  Hasil
Ujian Nasional (SKHUN) tersebut .
h.  Biaya pendaftaran penerimaan peserta didik diatur seringan mungkin dan bagi calon
peserta didik  yang  mengalami  hambatan sosial ekonomi agar dibebaskan atau tidak
dipungut biaya, khusus untuk MI dan MTs pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka
penerimaan  peserta  didik  baru  :  Pendaftaran,  penggandaan  formulir,  administrasi
pendaftaran dan pendaftaran ulang menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah 
( BOS ).

2. Pengumuman dan pendaftaran ulang 
a. Pengumuman penerimaan peserta didik
(1)   Pengumuman  penerimaan  peserta  didik  yang  diterima  beserta  calon  cadangan
diberitahukan secara jelas oleh madrasah yang bersangkutan ;
(2)    Pengumuman  pada    butir  a  (1)  diatas,  dilakukan  pada  waktu  yang  telah  di
tentukan, terbaca jelas dan diletakkan pada tempat yang terbuka .

b. Pendaftaran ulang.
(1)   Waktu pendaftaran ulang bagi  calon peserta didik yang dinyatakan diterima agar
ditentukan  dan  diumumkan  seluas-luasnya  ,  terutama  batas  waktu  mulai  dan
berakhirnya pendaftaran ulang tersebut dan syarat-syarat yang harus dilengkapi.
(2)   Bagi peserta didik yang dinyatakan diterima wajib menunjukan Ijazah asli.
(3)   Mereka  yang  dinyatakan  diterima  tetapi  tidak  mendaftar  ulang  dalam  jangka
waktu yang telah ditetapkan , maka dinyatakan gugur;
(4)   Pendaftar  yang dinyatakan gugur sesuai dengan butir  b.(3) diatas diisi dengan
calon – calon cadangan berdasarkan peringkat/rangking;
(5)   Penentuan dan pelayanan calon cadangan yang dapat diterima untuk mengganti
yang gugur supaya diatur dengan sebaik-baiknya  menurut peringkat dan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya ;
(6)  Calon peserta didik yang tidak diterima, Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU)
segera dikembalikan untuk mendaftarkan ke sekolah / madrasah lain.


H.  PERPINDAHAN PESERTA DIDIK ANTAR SEKOLAH/MADRASAH
1.   Perpindahan  peserta  didik  antar  sekolah/madrasah  dalam    satu  kabupaten  /  kota,  antar
kabupaten  /  kota  dalam  satu  provinsi,  atau  antar  provinsi,  dilaksanakan  atas  dasar
persetujuan  Kepala  Sekolah/Madrasah  asal  dan  Kepala  Madrasah  yang  dituju  serta
dilaporkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten / Kota sesuai dengan
kewenangannya.

2.   Perpindahan peserta didik dari  sekolah Indonesia di  luar negeri dilaksanakan atas dasar
persetujuan  Kepala  Sekolah/Madrasah  asal  dan  Kepala  Madrasah  yang  dituju  serta
dilaporkan  kepada  Kepala  Kantor  Kementerian  Agama  Kabupaten/Kota  sesuai  dengan
kewenangannya.


I.  PELAPORAN
1.  Setelah  akhir  pelaksanaan  penerimaan  peserta  didik,  tiap  kepala  madrasah  membuat
laporan tentang proses pelaksanaan Penerimaan  Peserta Didik, banyaknya calon peserta
didik  baru  yang  direncanakan  diterima,  pendaftar,  yang  diterima  sebagai  peserta  didik
baru,  asal  pendidikan,  latar  belakang  pendidikan  orang  tua,  ekonomi  orang  tua,
pengulang, mutasi, dan jumlah rombongan belajar tahun pelajaran 2012/2013;
2.  Laporan  untuk  MI  dan  MTs  dikirim  ke  Kantor Kementerian  Agama  Kabupaten  /  Kota
paling lambat tanggal 19 Juli 2012;
3.  Laporan  untuk  MA  dikirim  ke  Kantor  Wilayah  Kementerian  Agama  Provinsi  Jawa
Tengah c.q. Bidang Mapenda   paling lambat tanggal 27 Juli 2012;
 4.  Kepala  Kantor  Kementerian  Agama  Kabupaten/  Kota  melaporkan  kegiatan  Penerimaan
Peserta  Didik  di  daerahnya  ke  Kantor  Wilayah  Kementerian  Agama  Provinsi  Jawa
Tengah c.q. Bidang Mapenda   paling lambat tanggal 31 Juli 2011.

Demikian, ketentuan ini agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.


  Semarang, 7 Mei  2012

       






Tembusan 
Ka. Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar