PENGAMATAN/OBSERVASI DALAM TEHNIK
PERANCANGAN SUPERVISI
PEMBELAJARAN
Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Bapak Dr. Sudharto, MA., Bapak
Dr. Maryadi, M. Pd.
dan Ibu Dr. Andjar Prijatni, M. SI.
Disusun Oleh :
1.
MUHAJIR (NIM: 11510018)
2.
MUDHOFAR (NIM:
11510017)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA (S2)
IKIP PGRI SEMARANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sejak
diberlakukannya Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang saat ini telah diperbaharui dengan Undang-undang No. 2 tahun 2003
beserta peraturan lainya maka penyelenggaraan pendidikan di sekolah bernaung di
bawah satu sistem pendidikan nasional. Dengan demikian pemerintah berkewajiban
untuk membina perkembangan pendidikan nasional. Pemerintah juga wajib
mengetahui dan mengawasi kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah sendiri atau yang diselenggarakan oleh masyarakat. Pengawasan yang
dilakukan oleh pemerintah ini lebih merupakan upaya untuk memberikan bimbingan,
dorongan dan pengayoman bagi semua satuan pendidikan yang bersangkutan yang
diharapkan terus menerus dapat meningkatkan mutu pendidikan maupun mutu pelayanannya.
Pengawasan atau supervisi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran menyeluruh
mengenai pengalolaan sekolah yang meliputi aspek akademik dan manajerial.
Melalui supervisi ini diharapkan dapat diketahui dengan jelas dan obyektif
kekuatan dan kelemahan pengelolaan maupun kegiatan pendidikan di sekolah .
apabila terdapat penyimpangan, maka penyebabnya dapat segera diketahui dan
selanjutnya dapat diambil langkah-langkah untuk mengatasinya.
Sebagai
ujung tombak kegiatan pendidikan di sekolah adalah guru. Maka untuk mengetahui
proses pelaksanaan pembelajaran di kelas apakah sudah sesuai dengan peraturan
yang ada atau belum, maka diperlukan kegiatan supervisi pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan
supervisi pembelajaran di kelas yang dilaksanakan oleh pengawas dan Kepala
Sekolah terhadap para guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dapat
dirumuskan dengan merumuskan perancangan
supervisi pembelajaran dengan berbagai tehnik pilihan. Diantaranya adalah
dengan tehnik pengamatan/observasi,
wawancara dan visitasi.
B.
TUJUAN PENULISAN
Penulisan
makalah ini bertujuan agar
para supervisor dapat merancang
tehnik dan dapat melaksanakan kegiatan supervisi pembelajaran di kelas dengan
baik. Berdasarkan hal tersebut maka supervisor akan melaksanakan tugasnya
dengan total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki
cara mengajar guru di kelas tapi termasuk pengadaan fasilitas-fasilitas
pendukung dalam pembelajaran yang lain.
C.
RUMUSAN MASALAH
Makalah yang berjudul “Pengamatan/Observasi Dalam Tehnik Perancangan Supervisi Pembelajaran”
mengambil beberapa masalah untuk
dibahas, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Pengertian observasi
2. Jenis-jenis observasi
3. Tujuan observasi
4. Apa yang akan di observasi
5. Syarat-syarat untuk memperoleh data dalam observasi
6. Kriteria yang dipakai dalam observasi
7. Prinsip-prinsip observasi
8. Prosedur observasi
9.
Keuntungan dan kelemahan observasi
10.
Alat-alat observasi
11.
Contoh
lembaran observasi kelas
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN OBSERVASI
Di sini akan dibahas mengenai pengertian observasi,
diantaranya :
1. Menurut Pauline Young, observasi adalah suatu studi yang dilakukan
dengan sengaja/terencana dan sistematis melalui penglihatan/pengamatan terhadap
gejala-gejala spontan yang saat itu terjadi .
2. Menurut Jakoda, observasi adalah suatu cara yang paling dasar
untuk mendapatkan informasi mengenai gejala-gejala sosial melalui proses
pengamatan.
3. Menurut Suharsini Arikunto, observasi kelas adalah kunjungan yang dilakukan
oleh supervisor baik pengawas atau kepala sekolah ke sebuah kelas dengan maksud
untuk mencermati situasi atau peristiwa yang sedang berlangsung di kelas yang
bersangkutan.
B. JENIS-JENIS OBSERVASI
1. Menurut Piet A. Sahertian
a.
Observasi langsung (direct observation), dengan menggunakan alat observasi supervisor
mencatat yang dilihat pada saat guru sedang mengajar.
b. Observasi tidak langsung (indirect observation), orang yang diobservasi dibatasi oleh ruang kaca
di mana murid-murid tidak mengetahuinya biasanya
dilakukan dalam pengajaran mikro di laboratorium.
2. Menurut IGAK Wardhani, dkk.
a.
Observasi terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar observasi, hanya
menggunaka kertas kosong untuk mencatat kegiatan yang diamati.
b.
Observasi terfokus, pengamat hanya mengamati pada fokus yang disepakati
sebelumnya.
c.
Observasi terstruktur, pengamat menggunakan instrumen observasi yang terstruktur
dan siap pakai, hanya tinggal membubuhkan tanda (√).
d.
Observasi sistematik, observasi ini lebih rinci dari observasi terstruktur dalam kategori
data yang diamati, misalnya adalah guru dalam memberi penguatan dikategorikan penguatan
verbal atau non verbal.
C. TUJUAN OBSERVASI
1. Untuk memperoleh data yang seobyektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh
dapat digunakan untuk menganalisa kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru-guru
dalam usaha memperbaiki hal belajar mengajar.
2. Bagi guru sendiri data yang dianalisis akan dapat membantu untuk mengubah
cara-cara mengajar ke arah yang lebih baik.
3. Bagi murid-murid sudah tentu akan menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan
belajar mereka.
D.
HAL-HAL
APA YANG DIOBSERVASI
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka supervisor
harus mengetahui dengan jelas apa saja yang harus diobservasi. Hal- hal yang
perlu diobservasi antara lain:
1.
Usaha serta kegiatan guru dan murid
2.
Usaha dan kegiatan antara guru dan murid dalam hubungan
dengan penggunaan bahan dan alat pelajaran.
3.
Usaha kegiatan guru dan murid dalam memperoleh pengalaman
belajar.
4.
Lingkungan sosial, fisik sekolah baik di dalam maupun di
luar ruang kelas dan faktor-faktor penunjang lainnya.
E. SYARAT-SYARAT UNTUK MEMPEROLEH DATA DALAM OBSERVASI
Untuk
memperoleh data dalam pelaksanaan observasi, maka perlu syarat yang harus dimiliki
oleh pengamat itu sendiri. Adapun
syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan situasi yang wajar (ketika masuk kelas).
Mengambil tempat duduk yang tidak menjadi pusat perhatian anak Tidak mencampuri
guru dalam mengajar
2.
Harus dapat
membedakan mana yang penting untuk dicatat dan mana yang tidak penting.
3.
Jangan melihat
kelemahan tapi melihat bagaimana cara memperbaikinya.
4. Harus memperhatikan kegiatan murid dalam proses belajar
mengajar.
F. KRITERIA YANG DIPAKAI DALAM OBSERVASI
1.
Bersifat objektif, maksudnya data yang dicatat adalah
data yang sebenarnya.
2.
Data yang dicatat harus sesuatu yang dilihat
(valid).
3.
Data yang tidak tepat sesuai yang dimaksud, maka dengan
sendirinya tidak dapat dipercaya.
G.
PRINSIP-PRINSIP
OBSERVASI
Menurut Hopkins
(1990) seorang pengamat dalam melaksanakan observasi harus memiliki lima
prinsip dasar yang sangat penting yaitu :
1.
Perencanaan bersama
Observasi yang baik harus diawali dengan perencanaan
bersama antara pengamat dengan guru yang diamati. Bertujuan membangun rasa
saling percaya dan menyepakati apa saja yang akan diamati.
2.
Fokus
Dengan pengamatan yang fokus sesuai yang disepakati maka
akan menghasilkan data yang sangat bermanfaat.
3.
Membangun kriteria
Kriteria keberhasilan sudah disepakati bersama antara
pengamat dan guru. Misalnya seorang guru menarjetkan di kelas dari 40 siswa
diharapkan dapat melibatkan 35 siswa dalam pembelajaran.
4.
Ketrampilan Observasi
Seorang pengamat yang baik minimal harus memiliki tiga
ketrampilan yaitu :
a.
Dapat menahan diri untuk tidak cepat memutuskan dalam
menginterprestasikan suatu peristiwa.
b.
Dapat menciptakan suasana yang memberi dukungan.
c.
Menguasai berbagai tehnik dalam observasi.
H. PROSEDUR OBSERVASI
Pada
dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam observasi ada tiga tahap yaitu :
1.
Pertemuan pendahuluan
Pertemuan pendahuluan yang sering disebut sebagai
pertemuan perencanaan dilakukan sebelum observasi berlangsung. Tujuannya untuk
menyepakati hal-hal apa saja yang harus diamati.
2.
Pelaksanaan observasi
Pengamat merekam/menginterprestasikan data sesuai dengan
kesepakatan dan berusaha menciptakan suasana yang mendukung berlangsungnya
proses perbaikan.
3.
Diskusi balikan
Diskusi balikan ini dilakukan segera setelah pengamatan
ini berakhir. Makin cepat pertemuan lebih baik, dan jangan sampai ditunda lebih
dari 24 jam. Dalam diskusi ini pengamat dan guru berbagi informasi yang
dikumpulkan selama pengamatan, mendiskusikan serta mengambil tindakan lebih
lanjut jika diperlukan.
I. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN OBSERVASI
1.
Keuntungan observasi adalah :
a.
Memungkinkan perekaman/pencatatan gejala-gejala apa
adanya.
b.
Pengamatan langsung dapat mennguji kebenaran dan
keyakinan peneliti akan kebenaran data dan menghapus keraguan.
c.
Mampu memahami tingkahlaku yang komplek dan situasi yang
rumit
d.
Memperoleh gambaran berbagai tingkahlaku dalam waktu yang
bersamaan.
2.
Kelemahan observasi
adalah :
a.
Sangat tergantung pada individu yang melakukan observasi
(terjadi hallo effect), contohnya: jika pengamat senang pada guru yang diamati
akan dianggap positif semua, begitu sebaliknya.
b.
Observasi dipengaruhi oleh responden yang diamati.
Guru ketika akan diobservasi/diamati, dia akan mengatur
tingkah lakunya dalam pembelajaran agar menjadi lebih baik. Berbeda dengan
kondisi alamiah atau kondisi biasanya.
J. ALAT-ALAT OBSERVASI
Untuk memperoleh data tentang situasi belajar mengajar
di kelas, maka supervisor bisa menggunakan beberapa alat observasi, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Check-list,
adalah: suatu alat untuk mengumpulkan data dalam melengkapi
keterangan-keterangan yang lebih obyektif terhadap situasi belajar dan mengajar
di dalam kelas. Bentuk dari check-list merupakan daftar yang berisi item-item
yang sudah disediakan lebih dahulu dan supervisor tinggal mengecek tiap-tiap
item tersebut. Masing-masing item sudah ditentukan kriteria penilaiannya.
2.
Evaluative
Check-list, adalah: suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disusun
secara berkelompok dan merupakan standar beserta skala penilaiannya. Susunannya
dapat berupa pertanyaan atau item-item yang dijawab dengan “YA” atau “TIDAK”.
3.
Aktivity
Check-list, adalah: suatu daftar kegiatan yang dijawab oleh si penjawab dengan
cara mengecek. Daftar tersebut berisi pertanyaan khusus tentang kegiatan yang
biasanya dicek memakai skala “YA” atau “TIDAK”.
K. CONTOH LEMBARAN OBSERVASI
KELAS
Dalam menyusun lembaran observasi kelas ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pembuatannya, diantaranya adalah sebagai berikut
:
1.
Tujuan
lembaran adalah untuk mencatat data kuantitatif tentang proses belajar
mengajar.
2.
Fungsinya
menggambarkan sampai mana tingkat keberhasilan guru dalam menggunakan model
pembelajaran.
3.
Aspek-aspek
kegiatan yang diobservasi dan dicatat adalah :
a.
Apakah
guru merumuskan tujuan secara operasional?
b.
Apakah
tujuan pelajaran dapat dicapai hari ini?
c.
Berapa
prosen anak yang ikut aktif dalam pembelajaran?
d.
Adakah
usaha kreatifitas anak untuk memecahkan masalah, baik pribadi maupun kelompok?
e.
Sampai
dimana keterampilan guru dalam mengorganisasikan kegiatan belajar?
f.
Bagaimana
peran alat dan sumber yang digunakan?
g.
Jenis
tes apa yang digunakan?
h.
Apakah
guru memperhatikan dan menolong anak yang mengalami kesulitan dalam belajar?
4.
Cara
mengisi lembar observasi
a.
Setelah
mengadakan pengamatan, supervisor mengisi kolom-kolom (A, B, C, D, E) dalam
lembar observasi dengan tanda chek (√).
b.
Kriteria
penilaian adalah sebagai berikut :
A =
81 – 100 (baik sekali)
B =
61 – 80 (baik)
C =
41 – 60 (cukup)
D =
21 – 40 (kurang)
E =
0 – 20 (sangat kurang)
c.
Contoh
cara menghitung penilaian
Guru
B setelah diobservasi dengan 7 (tujuh) poin mendapat nilai :
1.
B =
70
2.
B =
70
3.
C =
50
4.
C =
50
5.
B =
70
6.
C =
50
7.
C =
50
Jumlah = 410,
Rata-rata
|
=
|
410
|
=
|
58,57
|
7
|
Jadi, nilai
58,57 termasuk klasifikasi C = cukup.
5.
Contoh
lembar observasi kelas
SUPERVISI
AKADEMIK
|
||||||||
(OBSERVASI
PEMBELAJARAN DI KELAS)
|
||||||||
Nama
Guru : ……………………………..
|
||||||||
NIP
: ……………………………..
|
||||||||
Pangkat/Gol.
: ……………………………..
|
||||||||
Mengajar
di Kelas : ……………………………..
|
||||||||
Hari/Tanggal
: ……………………………..
|
||||||||
No
|
Nama
Kegiatan
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||
I.
|
PERSIAPAN
|
|||||||
1.
Program tahunan
dan semester
|
||||||||
2.
Silabus
|
||||||||
3.
Rencana
pelaksanaan pembelajaran
|
||||||||
4.
Buku nilai
(diisi nilai harian dan tugas)
|
||||||||
II.
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
|||||||
A. Pendahuluan
|
||||||||
5.
Menyiapkan
media/peraga pembelajaran
|
||||||||
6.
Menghubungkan
pengalaman belajar dengan materi yang akan dipelajari
|
||||||||
7.
Penyampaian
cakupan materi
|
||||||||
B. Kegiatan Pokok
|
||||||||
8.
Penguasaan
materi
|
||||||||
9.
Penyajian
sesuai dengan urutan yang logis
|
||||||||
10. Metode/pendekatan sesuai dengan materi
|
||||||||
11. Penggunaan alat peraga/alat bantu mengajar yang sesuai
|
||||||||
12. Memicu dan memelihara ketertiban kelas
|
||||||||
13. Bimbingan kepada siswa
|
||||||||
14. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa
|
||||||||
15. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
|
||||||||
16. Pengembangan keterampilan siswa
|
||||||||
17. Menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
|
||||||||
18. Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
|
||||||||
19. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
|
||||||||
20. Pencapaian tujuan pembelajaran
|
||||||||
21. Peka terhadap kesalahan bahasa anak
|
||||||||
22. Pencapaian tujuan pembelajaran
|
||||||||
C. Penutup
|
||||||||
23. Melaksanakan refleksi terhadap apa yang telah dipelajari
|
||||||||
24. Membuat rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
|
||||||||
25. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut
|
||||||||
J U M
L A H
|
||||||||
Kesimpulan : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
Saran : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………,
………………
Kepala Sekolah, Guru,
………………………………… ………………………………
NIP. NIP.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk
mengetahui dan memperoleh data tentang pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
di kelas, maka supervisor harus mengadakan tehnik supervisi pembelajaran berupa
observasi kelas. Dengan melaksanakan observasi supervisor dapat mengamati
secara langsung kejadian-kejadian yang terjadi saat kegiatan pembelajaran di
kelas berlangsung. Sehingga apa yang diharapkan oleh pengamat untuk memperoleh
gambaran secara nyata proses pembelajaran di kelas dapat terpenuhi dengan baik.
Dalam melaksanakan pengamatan/observasi kelas pengamat bisa memilih berbagai
jenis observasi yang akan digunakan dalam mengamati kegiatan pembelajaran guru
di kelas. Agar tahapan-tahapan dalam proses observasi bisa berjalan dengan baik
maka pengamat harus melaksanakan observasi sesuai dengan prinsip-prinsip dalam
observasi.
B.
Saran
Dalam
melaksanakan observasi di kelas hendaknya pengamat dan guru yang diobservasi
saling bekerja sama dan bersama-sama terlibat dalam proses pertumbuhan profesional
yang saling menguntungkan. Kemampuan mengajar dan ketrampilan mengobservasi
kelas bagi seorang pengamat akan meningkat dengan melaksanakan tahap-tahap
observasi dengan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto
Suharsini, 2006. Dasar-dasar
Supervisi, Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Sudharto dkk, 2010. Profesi
Keguruan, Semarang: IKIP PGRI Semarang Press
Sahertian Piet A, 2000. Konsep Dasar
dan Teknik Supervisi pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Wardhani IGAK, dkk, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : UIVERSITAS TERBUKA
http://www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar