EKSTRA

Sabtu, 16 Februari 2013

KHOTBAH JUM'AT MINGGU 1



Kepada Seluruh Kaum Muslimin semuanya Alhamdulillah kali ini kami dapat memposting Khotbah Jum'at, ini adalah merupakan Program dari MTs. Matholi'ul Falah Jali Bonang Demak Jawa Tengah, yang mana setiap sebulan sekali kami Uplod panduan buku khotbah jum'at siapa tau dapat bermanfaat bagi Semua ummat muslim, Alumni MTs dan Juga siswa-siswi MTs yang sudah mulai mau belajar khotbah jum'at, semoga bermanfaat dan apabila saran dan kritik bisa di kirimkan lewat Alamat berikut :
1. e-mail MTs     : mts.mafa@yahoo.co.id
2. e-mail Kepala : mudhofars@yahoo.co.id
3. Blogger MTs  : mtssmafa.blogspot.com
4. Blogger Kepala : mudhofar.blogspot.com
5. Facebook MTs : MTs Matholi'ul Falah
6. Facebook Forum Komunikasi Alumni MTs. MAFA JALI









READ MORE - KHOTBAH JUM'AT MINGGU 1

VISI, MISI DAN TUJUAN MTs. MATHOLI'UL FALAH JALI




  
1.     Visi Madrasah
MEMBENTUK PESERTA DIDIK YANG CERDAS, DAN BERAKHLAK ALA AHLUSSUNAH WAL JAMAAH

2.     Misi Madrasah
1.     Meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
2.     Meningkatkan mutu lulusan dan dapat diterima di sekolah yang lebih tinggi
3. Meningkatkan peran serta Peserta didik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan Negara.
4.     Melestarikan Tradisi Ke Aswajaan

3.     Tujuan Madrasah
1.     Peningkatan iman dan taqwa
2.     Peningkatan pengembangan kurikulum
3.     Meningkatkan proses pembelajaran
4.     Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
5.     Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
6.     Meningkatkan peringkat kelulusan
7.     Meningkatkan intraksi sosial
8.     Peningkatan perilaku yang berakhlakul karimah
9.     Mengembangkan Tradisi Ke-Aswajaan




Kepala  Madrasah



                                                                                                             Mudhofar, S. Pd.
READ MORE - VISI, MISI DAN TUJUAN MTs. MATHOLI'UL FALAH JALI

SYARAT MENUNTUT ILMU



READ MORE - SYARAT MENUNTUT ILMU

KUNCI JAWABAN TRY OUT IPA
















READ MORE - KUNCI JAWABAN TRY OUT IPA

Selasa, 12 Februari 2013

KEMENDIKNAS SIAPKAN PELATIHAN



REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan para guru calon peserta pelatihan implementasi kurikulum 2013.  Mereka nantinya yang akan melaksanakan kurikulum pada satuan pendidikan.

“Para guru yang akan menjalankan kurikulum ini dipastikan dilatih,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim saat memberikan pengantar diskusi sidang komisi I yang membahas persiapan implementasi kurikulum 2013 pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (Puspangtendik), Bojongsari, Depok.

Musliar menyebutkan, untuk jenjang sekolah dasar (SD) guru sasaran pelatihan sebanyak lima orang guru per satu rombongan belajar termasuk kepala sekolah. Guru yang dilatih adalah guru kelas 1, guru kelas 4, guru agama, dan guru pendidikan jasmani di masing-masing sekolah yang sudah terpilih. “Guru sasaran adalah guru yang akan melaksanakan kurikulum itu sendiri,” katanya.

Adapun untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) meliputi kepala sekolah, guru agama, guru pendidikan jasmani, guru seni budaya, guru IPA, guru IPS, guru bahasa Inggris, guru bahasa Indonesia, guru PKN , guru matematika, dan guru prakarya. “Mata pelajaran di SMP disederhanakan menjadi 10. Guru yang akan dilatih 11 orang guru untuk kelas VII,” kata Musliar.

Khusus untuk mata pelajaran IPS, sekolah harus memilih salah satu guru yaitu guru sejarah, guru geografi, atau guru ekonomi. Demikian juga halnya untuk mata pelajaran IPA. Selain guru, pengawas juga diberikan pelatihan. Bagi guru yang mengajar tidak hanya di kelas VII saja, tetapi juga mengajar di kelas VIII dan IX harus memprioritaskan mengajar di kelas VII terlebih dahulu.

“Sepanjang sudah semua kelas VII itu diajarnya, kalau masih belum cukup mengajar, silakan mengajar di kelas VIII, tetapi materi yang akan diajarkan di kelas VII harus didapatkan oleh murid dengan guru yang sudah kita latih tersebut,” kata Musliar.

Adapun untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) jumlah guru yang dilatih minimal sebanyak lima orang termasuk kepala sekolah meliputi guru matematika, guru bahasa Indonesia, guru sejarah, dan guru bimbingan konseling (BK).

“Kenapa guru BK perlu dilatih? Karena guru BK ini ke depan akan berperan besar terutama di dalam menentukan peminatan yang akan dipilih oleh siswa,” ujar Musliar.

Seperti diketahui, pada jenjang SMA tidak akan ada lagi penjurusan IPA, IPS, dan bahasa seperti dilaksanakan sekarang ini. Melainkan berupa peminatan yang dipilih oleh peserta didik. Pemilihan peminatan dilakukan saat baru mulai masuk sekolah.

“Pertama masuk mereka akan mendapatkan sembilan mata pelajaran pokok. Kemudian ditambah dengan empat mata pelajaran peminatannya dan dia diberikan kesempatan untuk memilih dua mata pelajaran berikutnya,” tutur Musliar.

Musliar mengatakan, karena keterbatasan waktu dan dana yang tersedia untuk tahun 2013 maka pada jenjang SMA dan SMK baru bisa menyediakan tiga buku yaitu bahasa Indonesia, matematika, dan sejarah. “Nanti kalau punya dana di APBN-P, semua guru akan dilatih walaupun belum akan menerapkan karena bukunya belum tersedia,” kata dia.
READ MORE - KEMENDIKNAS SIAPKAN PELATIHAN

KISI-KISI DAN POS UAMBN SERTA UN 2013


READ MORE - KISI-KISI DAN POS UAMBN SERTA UN 2013

Sabtu, 13 Oktober 2012

MENYUSUN KURIKULUM MINTA SARAN DARI KYAI





REMBANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengunjungi Pondok Pesantren Raudhatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (22/9/2012) sore.
Ada maksud khusus di balik kedatangan Mendikbud ke pondok pesantren (ponpes) tersebut. Selain untuk bersilaturahim, Nuh sengaja meminta masukan pengasuh ponpes tersebut, yakni KH Mustofa Bisri alias Gus Mus terkait rencana pemerintah mengevaluasi dan membuat kurikulum pendidikan nasional yang baru.
"Ya silaturahmi saja, sekaligus diskusi soal pendidikan, soal kurikulum keagamaan terkait kurikulum pendidikan yang baru nanti," kata Nuh saat ditemui di lokasi.
Nuh menyampaikan, ponpes memiliki pengalaman yang sangat luar biasa terkait pendekatan kurikulum yang digunakan. Menurutnya, sudah sewajarnya jika ia melakukan diskusi dan meminta masukan dari alim ulama di lingkungan pesantren.
"Soal kurikulum, pesantren memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menanamkan nilai dan membentuk karakter santrinya," ungkap mantan Rektor ITS itu.
Sementara itu, Gus Mus mengeluarkan pandangan yang sedikit menyindir kurikulum pendidikan nasional. Menurutnya, kurikulum pendidikan saat ini lebih terfokus pada penajaman kemampuan kognitif dan cenderung meremehkan nilai dasar dari ilmu itu sendiri, yakni perilaku dan karakter.
"Mata pelajaran kognitif dinilai sampai detail, sedangkan untuk perilaku nilainya hanya menggunakan huruf, sekelas bisa punya nilai sama," tandasnya.
Untuk diketahui, pemerintah tengah serius mematangkan kurikulum pendidikan nasional yang baru. Rencananya, kurikulum itu akan mulai digunakan mulai tahun ajaran 2013-2014.
Dalam proses pematangannya, Kemendikbud mengadopsi kurikulum dari negara-negara OECD yang dianggap sesuai untuk digunakan di Indonesia. Selain itu, negara-negara yang memiliki karakter kebangsaan kuat juga akan ditiru sebagian kurikulumnya.
READ MORE - MENYUSUN KURIKULUM MINTA SARAN DARI KYAI

KURIKULUM BARU HARUS IMBANGI ILMU PENGETAHUAN






JAKARTA, KOMPAS.com — Kurikulum pendidikan harus mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, peran guru sebagai penyampai pesan juga harus mengimbang keduanya. Guru tak hanya sebagai perantara penyampai materi, tetapi juga harus mampu menginspirasi para peserta didiknya.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan, dalam proses pembangunan pendidikan, peran guru yang kompeten sebagai ujung tombak dan eksekutor penyampai materi tak kalah pentingnya dari kurikulum pendidikan.

"Intinya kurikulum itu penting tetapi guru lebih penting sehingga guru jangan hanya mengajar, tetapi harus mampu menjadi inspirator," kata Wiendu, di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (28/9/2012) malam.

Saat ini, lanjutnya, kurikulum pendidikan nasional tengah dirombak total bersama tim dari Kemendikbud dan pakar-pakar pendidikan. Dengan mengusung konsep tematik, kurikulum baru diharapkan mampu memberi ruang gerak yang lebih luas untuk menjadi ladang ekspresi masyarakat sekolah sehingga potensi seluruh peserta didik dapat semakin mencuat.

"Dengan bahan ajar dan cara yang benar, peran inspirator dari guru akan muncul sehingga akan ada lompatan dalam pendidikan kita," ujarnya.

Sebelumnya, Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim menyatakan hal senada. Baginya, sebaik dan sesempurna apa pun kurikulum pendidikan tak akan memberi dampak signifikan tanpa diimbangi dengan guru yang kompeten.

"Enggak akan ada arti jika guru tak diperbaiki. Itulah mengapa kita perbaiki dan petakan kompetensi guru melalui Uji Kompetensi Guru (UKG). Ini sangat relevan antara pemetaan dan akan ada pelatihan kurikulum," pungkasnya.

Kurikulum pendidikan nasional tengah diperbaiki dan akan dirombak secara total. Uji publik kurikulum itu akan dilaksanakan sebelum Februari tahun depan dan mulai berlaku di tahun ajaran 2013-2014.

Selain akan mengedepankan konsep tematik, jumlah mata pelajaran juga akan dipadatkan dan berlaku di semua jenjang pendidikan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.




JAKARTA, KOMPAS.com — Pembelajaran di sekolah dijanjikan akan lebih menyenangkan bersamaan dengan mulai diberlakukannya kurikulum pendidikan nasional yang baru tahun depan. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, proses pembelajaran yang lebih menyenangkan karena proses pendidikan ke depan condong menggunakan cara pembelajaran yang tematik tanpa buku-buku yang rumit dan tidak dititikberatkan pada konten tertentu.

"Kalau sekarang lebih kepada konten, anak-anak dituntut harus tahu. Tetapi, nanti pembelajarannya justru akan tematik. Misalnya belajar IPA atau pertanian dengan cara mengamati hujan dan siswa akan merasa senang," kata Musliar, di gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (27/9/2012).

Tak hanya itu, mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, bahan ajar pendidikan ke depan juga akan lebih memanfaatkan situasi lingkungan. Dengan cara-cara tersebut, kompetensi yang diharapkan dapat segera tercapai.

"Kita harapkan tiga kompetensi sekaligus, yakni attitude, skill, dan knowledge," ujarnya.

Sebelumnya, Musliar Kasim menilai pendidikan nasional sudah sangat membosankan. Para siswa mulai terlihat jenuh sehingga materi yang diajarkan tidak tertancap utuh dan mudah tergerus.

Untuk itu, Kemendikbud melakukan evaluasi menyeluruh pada kurikulum pendidikan nasional yang berlaku sejak 2006. Rencananya, seluruh jenjang pendidikan di Indonesia akan memiliki kurikulum baru mulai tahun 2013.
READ MORE - KURIKULUM BARU HARUS IMBANGI ILMU PENGETAHUAN

KURIKULUM BARU BERLAKU TAHUN 2013






JAKARTA, KOMPAS.com — Evaluasi dan perombakan kurikulum pendidikan nasional setidaknya didasari oleh dua hal, yakni untuk menyelaraskan arah dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang mengamanatkan kurikulum pendidikan harus ditinjau ulang untuk penataan sekaligus penyempurnaannya serta untuk menjawab desakan dari masyarakat yang meminta kurikulum pendidikan harus dievaluasi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Chairil Anwar Notodiputro mengatakan, pihaknya terus meninjau kurikulum yang dipakai sejak 2006 ini dan menyimpulkan kurikulum tersebut belum sempurna. Oleh karena itu, kementerian menilai sudah waktunya kurikulum dievaluasi untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

"Desakan dari masyarakat cukup kencang bahkan cenderung menyalahkan kurikulum sebelumnya. Ada tawuran dan korupsi yang disalahkan kurikulumnya," kata Chairil saat ditemui Kompas.com di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (28/9/2012).

Evaluasi itu, lanjutnya, dilakukan secara menyeluruh yang sedikitnya mempertimbangkan empat standar pendidikan di dalamnya, yaitu standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, dan standar evaluasi.

"Kita petakan lulusannya ingin seperti apa, materinya, proses, dan evaluasinya. Semua kita pertimbangkan," tuturnya..

Setelah menuai masukan dari sana-sini, kurikulum pendidikan nasional akhirnya dievaluasi menyeluruh setelah enam tahun digunakan. Pada 2013, kementerian akan memberlakukan kurikulum baru di seluruh jenjang pendidikan.
READ MORE - KURIKULUM BARU BERLAKU TAHUN 2013