REMBANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad
Nuh mengunjungi Pondok Pesantren Raudhatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah,
Sabtu (22/9/2012) sore.
Ada maksud khusus di balik
kedatangan Mendikbud ke pondok pesantren (ponpes) tersebut. Selain untuk
bersilaturahim, Nuh sengaja meminta masukan pengasuh ponpes tersebut, yakni KH
Mustofa Bisri alias Gus Mus terkait rencana pemerintah mengevaluasi dan membuat
kurikulum pendidikan nasional yang baru.
"Ya silaturahmi saja, sekaligus
diskusi soal pendidikan, soal kurikulum keagamaan terkait kurikulum pendidikan
yang baru nanti," kata Nuh saat ditemui di lokasi.
Nuh menyampaikan, ponpes memiliki
pengalaman yang sangat luar biasa terkait pendekatan kurikulum yang digunakan.
Menurutnya, sudah sewajarnya jika ia melakukan diskusi dan meminta masukan dari
alim ulama di lingkungan pesantren.
"Soal kurikulum, pesantren
memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menanamkan nilai dan membentuk
karakter santrinya," ungkap mantan Rektor ITS itu.
Sementara itu, Gus Mus mengeluarkan
pandangan yang sedikit menyindir kurikulum pendidikan nasional. Menurutnya,
kurikulum pendidikan saat ini lebih terfokus pada penajaman kemampuan kognitif
dan cenderung meremehkan nilai dasar dari ilmu itu sendiri, yakni perilaku dan
karakter.
"Mata pelajaran kognitif
dinilai sampai detail, sedangkan untuk perilaku nilainya hanya menggunakan
huruf, sekelas bisa punya nilai sama," tandasnya.
Untuk diketahui, pemerintah tengah
serius mematangkan kurikulum pendidikan nasional yang baru. Rencananya,
kurikulum itu akan mulai digunakan mulai tahun ajaran 2013-2014.
Dalam proses pematangannya,
Kemendikbud mengadopsi kurikulum dari negara-negara OECD yang dianggap sesuai
untuk digunakan di Indonesia. Selain itu, negara-negara yang memiliki karakter
kebangsaan kuat juga akan ditiru sebagian kurikulumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar